Di dalamnya, Osama mengarahkan serangan Al Qaeda tidak hanya difokuskan pada New York, namun juga menyebar serangan mereka ke kota-kota lebih kecil seperti Los Angeles. Penemuan ini melenyapkan anggapan sebelumnya bahwa Osama hanya sebagai pemimpin spiritual, bukan sebagai kepala operasional Al Qaeda.
Jurnal tersebut, begitu juga dengan ratusan catatan lainnya yang juga berisi arahan-arahan, menambah ancaman bagi Pemerintah AS. Demikian dilansir Dailymail, Kamis (12/5/2011).
Di antara catatan tersebut, satu catatan khusus menunjukan kalkulasi matematis mengenai seberapa banyak orang yang harus dibunuh Al Qaeda hingga akhirnya bisa mengusir Amerika Serikat (AS) keluar dari Timur Tengah, dengan kesimpulan akan ada serangan 11 September lainnya. Dikatakan, pemimpin Al Qaeda tersebut mengisi jurnalnya dengan ide-ide rencana serangan dan detil pelaksanaan.
Catatan tersebut juga terdapat catatan rencana serangan pada jaringan kereta api AS yang menyebabkan FBI dan Departemen Kepolisian Dalam Negeri mengeluarkan peringatan.
Dalam jurnal tersebut Osama memberitahukan pada para pengikutnya bahwa hanya ribuan korban jiwa, jumlah korban yang menyamai serangan 11 September 2001, yang bisa mengubah kebijakan AS.
Selain itu Osama juga merencanakan cara-cara menyebar konflik politik di Pemerintahan AS dan mengadu domba tokoh-tokoh politik di sana. Namun, tidak ditemukan rencana serangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, dimana para pejabat AS tengah seilidiki sejak penyergapan.
Jurnal teror tersebut menunjukan Osama selalu berkomunikasi dari rumahnya di Pakistan dengan cabang-cabang Al Qaeda, termasuk di Yaman yang kini menjadi ancaman utama bagi AS.
0 komentar:
Posting Komentar